Differences Of Anaemia Status, Nutritional Status And Nutritional Intake Adolescent Girl In Urban And Rural Areas

Main Article Content

Miratul Haya
Elvi Destariyani

Abstract

Adolescence is a transition from childhood to adulthood which is marked by a number of biological, cognitive, and emotional changes. Adolescent nutritional status is very influential on brain growth needed for cognitive and intellectual processes. The emergence of adolescent nutrition problems is basically due to the wrong eating consumption behavior. A diet that is not balanced with the body's nutritional needs will cause the body to lack iron. Persistent iron deficiency in adolescent girls can cause hemoglobin (Hb) levels in the blood to decrease and cause anemia. The objective was to analyze differences in anemia status, nutritional status and nutritional intake of adolescent girls in urban and rural areas. This type of research is cross sectional with research sites in SMAN 2 Bengkulu City and SMAN 4 Bengkulu Utara. The sample of the study was young women who met the inclusion and exclusion criteria of 130 people. Data collected was characteristic of sample data obtained through questionnaires, anemia status data obtained from Hb examination using a digital hemoglobinometer, nutritional status data obtained by anthropometric index IMT / U and nutritional intake data, data were collected using the SQ-FFQ method. Data analysis using Independent t-test if the data with normal distribution and Mann Whitney U test for data with abnormal distribution. The result is, there was no difference between anemia status, nutritional status and intake of vitamin C in young women in urban and rural areas. There is a difference between protein intake and iron adolescent girls in urban and rural areas.

Article Details

How to Cite
1.
Haya M, Destariyani E. Differences Of Anaemia Status, Nutritional Status And Nutritional Intake Adolescent Girl In Urban And Rural Areas. SANITAS [Internet]. 15Jun.2020 [cited 25Apr.2024];11(1):77-8. Available from: https://sanitas.e-journal.id/index.php/SANITAS/article/view/20200601-haya
Section
Full Research Article
Author Biographies

Miratul Haya, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu

Elvi Destariyani, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu

References

Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama ; 2011

Arisman, 2010. Buku Ajar Ilmu Gizi.Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS 2013. Balitbangkes Kemenkes RI; 2013.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS 2018. Balitbangkes Kemenkes RI; 2018.

Badriah, D.L. 2011. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. PT Refika Aditama. Bandung.

Brown, J. 2005. Nutrition Through the Life Cycle. USA: Wadsworth.

Dahlan MS. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika : 2011.

Hoffbrand AV, Petit JE, Moss PHA, 2013. Kapita Selekta Hematologi. Jakarta, Buku

Kedokteran EGC.

Gibson RS. 2005. Principles of Nutritional Assessement Second Edition. New York : Oxford University

Gomar FS, Ballester JC, Galeano HP, Banfi G, Lippi G. 2012. Hemoglobin Point-of-Care Testing: The HemoCue System. Journal of Laboratory Automation 18(3) 198 –205.

Indartanti D, Kartini A. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri. Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014.

Kemenkes. 2011.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes, 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Kementerian Kesehatan RI.

Laksmi. Survei Konsumsi Gizi. Semarang : Universitas Diponegoro : 2009

Proverawati. 2012. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Ray S, Dhokar A. Prevalence of Anaemia among Urban and Rural Adolescents. International Journal of Applied Research 2016; 2(6): 965-967.

Sastroasmoro S, Sofyan I. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Sagung Seto : 2011.

Setyandari R, Margawati A, 2017. Hubungan Asupan Zat Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi dan Kadar Hemoglobin pada Pekerja Perempuan. Journal of Nutrition College, Volume 6, Nomor 1.

Syafiq A, Setiarini A, Utari DM, dkk. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Raja Grafindo Persada; 2007.

Sulistyoningsih H. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta : Graha Ilmu : 2011.

Sumarmi S, Akib A. Kebiasaan Makan Remaja Putri yang Berhubungan dengan Anemia : Kajian Positive Deviance. Amerta Nutr (2017) 105-116.

Supariasa DN, Bakri B, Fajar I. 2011. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Santrock JW. 2002 Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

Soetjiningsih. 2010.Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta : SagungSeto.

Sediaoetama AD. 2010. Ilmu Gizi. Jakarta, Dian Rakyat

Teji K, Dessie Y, Assebe T, Abdo M. Anaemia and nutritional status of adolescent girls in Babile District, Eastern Ethiopia. Pan African Medical Journal. 2016; 24:62.

Wirjatmadi B, Adriani M. Peran Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta : Kencana : 2016.

World Health Organization. 2008. Worldwide prevalence of anaemia 1993–2005, WHO Global Database on Anaemia. Geneva, WHO.

World Health Organization, 2015. The Global Prevalence of Anaemia in 2011. Geneva : WHO.

World Health Organization, 2014. Health for the World’s Adolescents, a second chance in the second decade. Geneva : WHO.

Widyastuti P., Hardiyanti E A., 2010. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.

Yuniastuti A. Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu : 2008.

Yadav J, Yadav AK, Srinadh R. Rural-urban Disparities in Prevalence of Anemia among Adolescent Girls in India. Int J Community Med Public Health. 2017 Dec;4(12):4661-4667.

Kementrian Kesehatan RI. 2016. Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta: Kemenkes RI

Kementrian Kesehatan RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Kemenkes RI

Gibney MJ, Margetts BM, Kearney JM, Arab L. Gizi Kesehatan Masyarakat (Public Health Nutrition), Hartono A. Penerjemah. Jilid 1 Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Buku Kedokteran EGC : 2009

Kartono D, Hardinsyah, Jahari AB, dkk. Penyempurnaan Kecukupan Gizi untuk Orang Indonesia. Jakarta : Kongres Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi X : 2012.

Kementan. 2013. Peraturan menteri pertanian tentang program peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat. Jakarta : Badan Ketahanan Pangan.

Kementan.Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan Tahun 2015-2019. Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian. 2015.

Kementan. Pedoman Pelaksanaan Program Kerja dan Anggaran Badan Ketahanan Pangan. Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian. 2017.

Pelletier DL, Frongillo EA. Changes in child 1. survival are strongly associated with changes in malnutrition in developing countries. Journal Nutrition 2003; 133:107-119

Sembiring AC, Briawan D, Baliwati YF. 2015. Metode Skor Konsumsi Pangan Untuk Menilai Ketahanan Pangan Rumah Tangga. Jurnal Penelitian Gizi dan Makanan Vol. 38 No. 1.

Soenardi, Tuti. 2006. Hidup Sehat Gizi Seimbang dalam Siklus Kehidupan Manusia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Unicef. Adolescence An Age of Opportunity, the state of the world’s children. USA. 2011.